Kabupaten Badung, Bali
Kabupaten Badung adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Daerah ini yang juga meliputi Kuta dan Nusa Dua adalah sebuah obyek wisata yang terkenal. Ibu kotanya berada di Mangupura
Kecamatan
Wilayah Kabupaten Badung dibagi menjadi 6 kecamatan, yaitu :- Petang
- Abiansemal
- Mengwi
- Kuta
- Kuta Utara
- Kuta Selatan
Sejarah
Kabupaten Badung dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan pada akhir abad ke-18.
Dengan memiliki keris dan cemeti pusaka Beliau dapat menundukkan Mengwi
dan Jembrana hingga tahun 1810, dimana Beliau akhirnya diganti oleh 2
orang raja berikutnya. Kematian Beliau seolah olah sudah diatur oleh
penerusnya, barangkali saudaranya, Raja Kesiman yang memerintah dengan
mencapai puncaknya tahun 1829-1863. Ia dapat dipengaruhi oleh kekuatan
dari luar Bali dan menggantungkan harapan kepada Pemerintah Belanda pada
saat itu.
Belanda diijinkan Beliau untuk mendirikan stasiunnya di Kuta pada
tahun 1826, sebagai balasan atas kerjasama itu Beliau mendapatkan hadiah
yang sangat indah. Seorang pedagang berkebangsaan Denmark, bernama Mads Johansen Lange
yang datang ke Bali pada usia 18 tahun dan memegang peranan sebagai
mediator antara Pemerintah Belanda dan Bali dimana raja mendapat bagian
yang cukup menarik. Mulai saat itu, Mads Lange yang lahir tahun 1806,
dapat meningkatkan hubungan baik dengan raja-raja di Bali. Pada tahun
1856 Mads Lange sakit dan mohon pensiun serta memutuskan untuk kembali
ke Denmark, namun sayang dia meninggal pada saat kapal yang akan
ditumpangi akan berangkat dan akhirnya dia dikubur di Kuta. Di samping
itu Kuta juga dikenal sebagai tempat di mana Kapten Cornelis de Houtman dengan beberapa pengikutnya dihukum gantung tahun 1557, ketika 20.000 pasukan Bali kembali dari perjalanan mempertahankan Blambangan dari Kesultanan Mataram.
Pada tahun 1904
sebuah kapal China berbendera Belanda bernama "Sri Komala" kandas di
pantai Sanur. Pihak pemerintah Belanda menuduh masyarakat setempat
melucuti, merusak dan merampas isi kapal dan menuntut kepada raja atas
segala kerusakan itu sebesar 3.000 dolar perak dan menghukum orang-orang
yang merusak kapal. Penolakan raja atas tuduhan dan pembayaran
kompensasi itu, menyebabkan pemerintah Belanda mempersiapkan expedisi
militernya yang ke-6 ke Bali pada tanggal 20 September 1906.
Tiga batalyon infantri dan 2 batalyon pasukan arteleri segera mendarat dan menyerang Kerajaan Badung. Setelah menyerang Badung, Belanda menyerbu kota Denpasar, hingga
mencapai pintu gerbang kota, mereka belum mendapatkan perlawanan yang
berarti namun tiba-tiba mereka disambut oleh segerombolan orang-orang
berpakaian serba putih, siap melakukan "perang puputan" (mati
berperang sampai titik darah terakhir). Dipimpin oleh raja para pendeta,
pengawal, sanak saudara, laki perempuan menghiasi diri dengan batu
permata dan berpakaian perang keluar menuju tengah-tengah medan
pertempuran. Hal itu dilakukan karena ajaran agamanya bahwa tujuan
ksatria adalah mati di medan perang sehingga arwah dapat masuk langsung
ke sorga. Menyerah dan mati dalam pengasingan adalah hal yang paling
memalukan.
Raja Badung beserta laskarnya yang dengan gagah berani dan tidak kenal menyerah serta memilih melakukan perang puputan akhirnya gugur demi mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung. Beberapa hari kemudian Belanda pun menyerang Tabanan, dan kemudian pada tahun 1908 Kerajaan Klungkung juga melakukan puputan dan dengan jatuhnya kerajaan Klungkung maka Belanda menguasai Bali sepenuhnya. Pada tahun 1914
Belanda mengganti pasukan tentara dengan kepolisian sambil melakukan
reorganisasi pemerintahan. Beberapa raja dicabuti hak politiknya, namun
mereka tetap menjaga nilai kebudayaan dan raja pun masih berpengaruh
kuat. Kota Denpasar yang terdiri dari 3 kecamatan merupakan bagian dari
Kabupaten Badung, sebelum ditetapkan sebagai Kota Madya pada tanggal 27 Februari 1993.
Objek wisata
- Pantai Dreamland
- Pantai Padang-Padang
- Pantai Batu Bolong
- Garuda Wisnu Kencana (GWK)
- Kawasan BTDC Nusa Dua
- Pantai Jimbaran
- Pantai Kuta, Legian, Seminyak
- Pura Peti Tenget
- Pura Taman Ayun
- Pura Uluwatu
- Sangeh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar